Sudah 15 Tahun Hasil Kebun Tak Jelas, Warga Tanjung Sari Bongkar Borok Pemerintahan Desa


Post by Redaksi

Radar Ekpress.com|| BENGKULU UTARA – Kesabaran warga Desa Tanjung Sari, Kecamatan Ulok Kupai, akhirnya habis. Di tengah penyelidikan dugaan penyelewengan dana desa, warga memilih angkat bicara, membongkar satu per satu kejanggalan yang selama ini ditutupi rapat oleh pihak pemerintah desa.

“Sudah cukup kami diam. Negara ini negara hukum. Maka kami serahkan semuanya ke APH,” ujar salah seorang warga kepada media ini Senin (23/6/2025), dengan nada tegas.

Apa yang membuat warga geram, Ternyata bukan hanya soal dana desa. Salah satu sorotan tajam mereka adalah kebun kas desa seluas 13,8 hektar yang seharusnya menjadi sumber pendapatan untuk kepentingan masyarakat. Namun fakta mencengangkan terungkap: selama lebih dari 15 tahun, tidak pernah ada kejelasan ke mana hasil kebun sawit itu mengalir!

“Kalau ditanya hasilnya, kami tidak pernah tahu. Dikelola siapa, dijual ke mana, berapa nilainya—semua gelap. Seolah-olah kebun itu milik pribadi,” ungkap warga lainnya, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

Tak berhenti di situ, warga juga mengungkap struktur pemerintahan desa yang didominasi keluarga sendiri. Beberapa posisi strategis disebut ditempati oleh orang dekat, bahkan istri Kepala Desa sendiri. Hal ini menimbulkan dugaan kuat adanya praktik nepotisme yang memperparah kerusakan sistem di desa.

“Pemerintahan desa jadi seperti urusan keluarga. Warga merasa tak punya ruang bicara, semua dikendalikan oleh lingkaran yang itu-itu saja,” lanjut warga.

Situasi ini membuat warga akhirnya memilih jalur hukum. Mereka tak ingin terus-menerus menjadi penonton dalam desa yang mereka tinggali sendiri. Sebab, diam berarti membiarkan penyimpangan semakin menjadi-jadi.

“Ini bukan urusan pribadi. Ini soal keadilan dan masa depan desa. Kalau kami terus diam, desa ini akan hancur pelan-pelan,” ujar warga lainnya penuh keprihatinan.

Hingga berita ini diturunkan, penyidik Polres Bengkulu Utara telah memeriksa 11 warga sebagai saksi. Namun, warga berharap penyelidikan tidak berhenti pada masyarakat bawah saja. Mereka menuntut agar aparat hukum berani menyentuh aktor utama di balik pengelolaan desa yang selama ini dinilai tidak transparan dan cenderung dikuasai oleh satu kelompok.

“Kami warga Tanjung sari meminta kepada penegak hukum agar mengusut tuntas perkara didesa kami, seret semua yang terlibat jangan pandang bulu,” pungkas warga. [ Xx ].

Berita Terkait

Top