Masyarakat Kampung Jeruk Gigit Jari, Proyek Air Bersih Mangkrak Tanpa Manfaat
Editor By : Redaksi
Radar Ekpress.com Rejang Lebong – Anggaran negara yang seharusnya menetes menjadi kesejahteraan rakyat, di Desa Kampung Jeruk Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong justru berubah menjadi sarana mangkrak tak berguna. Dua tahun berturut-turut proyek air bersih digelontorkan, baik melalui Pamsimas tahun 2022 maupun PAM Reguler tahun 2023, faktanya hingga kini setetes air pun tak pernah mengalir ke rumah warga.
Pantauan media menemukan bukti memprihatinkan: bak penampung utama di Ujung Ripang, tepi Sungai Teleu Besar, dibiarkan terbengkalai. Bangunan yang menelan ratusan juta rupiah uang rakyat itu kini hanya jadi monumen pemborosan anggaran.
Ironisnya, tokoh masyarakat Kampung Jeruk, Sor, Min, Ilham, Supar, dan Hen, yang sejak awal ikut membangun, justru menyebut proyek ini telah “diambil alih” secara sepihak oleh Kepala Desa. Dengan alasan tertentu, masyarakat tidak diperbolehkan memasang meteran air. Setelah statusnya dialihkan ke PAM Reguler, semakin banyak tokoh desa yang memilih mundur. Hasilnya jelas: air tidak pernah mengalir, sementara uang rakyat sudah habis dipakai.
“Proyek ini awalnya milik masyarakat, tapi kepala desa yang menguasai. Sekarang hasilnya? Nol besar, air tidak ada, kami hanya ditinggal janji,” tegas salah satu tokoh masyarakat dengan nada kesal.
Kenyataan ini menimbulkan tanda tanya besar: ke mana sebenarnya anggaran dua tahun itu mengalir? Mengapa negara sudah membayar mahal, tetapi masyarakat tetap tak mendapatkan haknya atas air bersih.
“Masyarakat menilai, kuat dugaan ada permainan kotor dalam pengelolaan proyek air bersih ini. Kepala Desa dituding tidak transparan, bahkan sengaja membiarkan sarana tersebut terbengkalai tanpa solusi. Jika benar demikian, maka ini bukan sekadar kelalaian, melainkan pengkhianatan terhadap kepentingan rakyat,” ujarnya.
Warga Kampung Jeruk kini menaruh harapan kepada pemerintah daerah, inspektorat, hingga aparat penegak hukum (APH) untuk segera turun tangan. Proyek air bersih ini harus diperiksa tuntas, sebab masyarakat sudah muak dengan janji kosong yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
“kami menduga, proyek air bersih Kampung Jeruk hanyalah modus bancakan anggaran dengan kedok pembangunan. Faktanya jelas di lapangan: uang negara habis, azas manfaat buat masyarakat tak tersampaikan,” tutupnya.





